Ciptakan Interaksi Sehat Dengan Perilaku Tepat

Artikel ini telah direview oleh

Ciptakan Interaksi Sehat Dengan Perilaku Tepat
Banyak ahli berpendapat, interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak-pihak yang terlibat, melainkan terjadi saling mempengaruhi.

Berinteraksi tidak semudah yang dibayangkan. Tapi tidak juga serumit yang dipikirkan. Dalam berinteraksi ada rambu-rambu yang sejatinya diikuti agar tidak menimbulkan interaksi negatif. Berikut rambu-rambunya:

  1. Menghargai waktu.
    Terkadang Anda harus membuat janji pada seorang teman. Cobalah datang tepat waktu seperti yang sudah disepakati. Dengan begitu Anda akan lebih dihargai. Begitu pun saat berjumpa, jangan lantas karena berbicara ngalor-ngidul jadi lupa waktu. Tetap ingat bahwa Anda butuh istirahat yang cukup.
  1. Tunjukkan respek.
    Ini penting agar hubungan interaksi Anda bisa langgeng. Saat rekan Anda mungkin sedang bercerita, cobalah menjadi pendengar yang setia. Jangan memotong pembicaraan.
  2. Humoris.
    Dalam berinteraksi, sense of humor harus dikembangkan. Percayalah, dengan adanya guyonan segar, maka hubungan interaksi Anda akan jauh lebih bermakna. Interaksi yang dibangun tanpa rasa humor terasa hambar dan cenderung berlangsung singkat.
  3. Membuka diri.
    Jangan jadi pribadi yang tertutup. Cobalah buka diri Anda dan sedia untuk diberi masukan atau kritik sekalipun. Tidak selamanya kritik itu pedas seperti cabai. Bisa jadi itu akan membuat Anda lebih bisa mengoreksi diri.
  4. Hindari sikap egois.
    Seringkali senior terjebak dalam sebuah kondisi di mana mereka cenderung egois dan mau menang sendiri. Itu harus dihindari. Kembangkan sikap bersahabat dan mengutamakan kebersamaan.
  5. Tetap santun.
    Seenak apa pun dalam berbicara, seasyik bagaimanapun teman interaksi Anda, kesantunan mutlak dijaga. Itu adalah bagian dari cara kita menghargai orang lain. Santun dalam berbicara dan berperilaku. Jangan mentang-mentang sudah merasa dekat jadi bisa seenaknya saja.
  6. Utamakan kebersamaan.
    Interaksi sosial yang baik biasanya berujung pada aksi sosial yang baik. Bila seorang merasa yang lain lebih utama dari dirinya sendiri, maka sikap saling menghargai dan toleransi otomatis akan tumbuh. Dan, bila itu tercipta, maka interaksi yang terjalin akan semakin indah.
Baca juga:  Butuh Kasih Sayang Untuk Merawat Lansia Alzheimer

Guna mendapatkan model interaksi yang sehat dalam lingkungan, maka senior bisa memulainya dari rumah. Hal itu tidak mungkin terjadi, bila para senior dibiasakan hidup sendiri tanpa ada yang mendampingi. Oleh karena itu, saatnya dipikirkan untuk mencarikan pihak ketiga yang bisa selalu mendampingi senior di rumah. Jasa orang ketiga yang tentunya profesional akan memberi nilai tambah bagi kehidupan sosial para senior dan membuat mereka menjadi lebih panjang umur. (RN)

× Hubungi kami!