Hidup Bahagia Dengan 7 Sifat Anak-anak

Artikel ini telah direview oleh
Hidup Bahagia Dengan 7 Sifat Anak-anak
Foto: dok. duniaibu.org

Hidup Bahagia Dengan 7 Sifat Anak-anak – Bila dicermati, ternyata anak-anak memiliki keunikan tersendiri dalam memandang dunia. Mereka tampak bahagia, sekalipun dengan hal-hal yang sederhana. Anak-anak selalu dipenuhi oleh energi positif yang menguntungkan. Beberapa hal di bawah ini akan membuat kita sadar, bahwa terkadang kita harus memakai kacamata anak-anak untuk menghadapi dunia dengan segala lika-likunya.

  1. Tidak peduli dengan omongan orang, yang penting senang dan asyik

Pernahkah kamu melihat anak-anak galau sampai berhari-hari karena memikirkan omongan orang lain? Pernahkah kamu melihat anak-anak berkaca selama berjam-jam memikirkan baju apa yang harus dikenakan agar orang lain terkesan? Pernahkah kamu melihat anak-anak tidak jadi main hujan-hujanan sambil telanjang, hanya karena orang lain bilang itu tidak sopan? Sementara kamu perlu usaha berat untuk bisa mengabaikan omongan orang, anak-anak dari sananya tidak pernah memperdulikan omongan orang. Mereka sibuk melakukan apapun yang mereka suka. Karena itu, mereka terus belajar dan berkembang. 

  1. Imajinasi tidak terbatas

Banyak hal-hal terjadi di kehidupan orang dewasa yang terkesan mengekang imajinasi. Ketika anak-anak, kita bebas membayangkan pergi ke pasar mengendarai elang raksasa, tanpa dianggap gila. Kamu juga bisa membayangkan negeri di atas awan yang bisa dicapai dengan memanjat pohon kacang, tanpa merasa aneh. Karena pada saat itu, kamu percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Padahal, kepercayaan bahwa tidak ada yang tidak mungkin, bisa membawamu menjadi apa pun yang kita mau.

  1. Coba dulu
Baca juga:  Perbanyak Senyum Kunci Perbaiki Kehidupan Sosial

Bagi orang dewasa, hidup kebanyakan berpikir. Hal itu bisa melahirkan ketakutan-ketakutan yang tidak beralasan. Terkadang kita harus belajar dari anak-anak, yang tidak pernah berpikir yang berat-berat. Intinya, coba saja dulu, gagal atau berhasil urusan nanti. Menggambar di dinding? Coba dulu, kalau kena marah ortu baru berhenti. Injak ekor kucing? Coba saja dulu, dan lihat reaksi kucingnya bagaimana.

  1. Tidak ragu pada kemampuan diri sendiri

Kalau menanyai anak kecil tentang cita-citanya setelah dewasa nanti, kita akan mendapatkan jawaban yang super hebat. Mulai dari dokter, polisi, astronot, pilot, sampai presiden. Uniknya jawaban yang kamu dapat hari ini belum tentu sama dengan hari esok ketika kamu menanyakan hal yang sama. Berbeda dengan kita yang kerap merevisi cita-cita bahkan target hidup, atau mempertanyakan kemampuanmu sendiri untuk mengejar cita-cita. Anak-anak selalu percaya dirinya bisa menjadi astronot, dokter, polisi, pilot, dan presiden. Mereka tidak pernah berpikir mampu atau tidak, mereka hanya percaya saja. Tapi percaya, sudah satu tahap mengejar cita-cita, bukan?

  1. Selalu berpikir positif

Anak-anak tidak memikirkan hal-hal buruk ketika dipanggil orang tuanya. Mereka juga tidak memikirkan hal-hal jelek ketika menghadapi situasi yang baru. Berbeda dengan orang dewasa yang sudah berpikir macam-macam ketika ada panggilan dari Ketua RT, misalnya. Berada di situasi yang baru, alih-alih menghadapi semua dengan penuh rasa ingin tahu, kita justru sudah memikirkan hal yang jelek-jelek dulu. Pikiran negatif itu membelenggu diri sendiri, dan menghalangi kita mengembangkan diri. Maka jadilah seperti anak-anak, yang rasa ingin tahunya tidak terbatas. Sifat yang selalu positif bisa membawa kita pada pengalaman-pengalaman baru, termasuk sesuatu yang berbentuk tantangan sedari awal.

  1. Semua orang bisa jadi teman
Baca juga:  Bukan Usia yang Tentukan Sehat Tidaknya Kita

Seiring usia, kita mulai menyimpulkan bahwa dunia tidak seindah seperti saat masih anak-anak. Kita tahu bahwa tidak semua orang punya niat baik, dan beberapa di antaranya benar-benar jahat. Rasa waspada meningkat. Rasa curiga ini sering membuatmu tersisih dari pergaulan sosial. Sekarang coba lihat anak-anak yang masih TK. Meski awalnya takut ketika masuk sekolah hari pertama, mereka bisa menjalin pertemanan dengan mudahnya. Mereka juga bisa memaafkan dengan mudah. Pertengkaran dengan teman memang bisa membuatnya menangis dan mengadu pada ibu guru. Tapi ketika hari esok tiba, mereka sudah bermain dengan akurnya. 

  1. Tidak takut gagal

Rasa ingin tahu yang sama seperti anak-anak adalah salah satu ciri orang sukses. Bagi anak-anak, segala yang ditemui dalam hidup adalah hal baru. Kita lihat anak-anak bisa begitu gembira mengejar-ngejar kucing, atau menangkapi ikan di kolam. Baginya, itu adalah hal yang baru dan menyenangkan. Dia penasaran pada kucing dan pada ikan, dan karena itu dia mengejarnya sekuat tenaga. Begitu pula untuk mengejar kesuksesan. Rasa ingin tahu adalah syarat pertama, sehingga dari situ kamu akan terus belajar. Kamu akan mencoba berbagai hal baru, menghadapi risikonya, dan akhirnya mengambil pelajaran dari situ. (RN)

× Hubungi kami!