
Rasa perih dan nyeri di ulu hati tidak boleh disepelekan. Itu bisa muncul tiba-tiba. Sayangnya, kebanyakan orang menganggapnya sebagai sakit maag biasa atau karena telat makan. Bisa jadi, nyeri ulu hati bisa jadi tanda penyakit serius, salah satunya kanker pankreas.
Dokter spesialis penyakit dalam yang juga merupakan Guru Besar di Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fachrial Syam menyebut nyeri ulu hati masuk dalam salah satu gejala tidak khas kanker pankreas. “Kadang-kadang pasien nyeri ulu hati dikira sakit maag. Hati-hati jangan disepelekan karena bisa jadi tanda kanker pankreas,” kata Ari.
Pankreas sejatinya berada di area ulu hati. Ketika organ ini mengalami masalah otomatis akan timbul rasa sakit di area tersebut. Menurutnya, Anda harus berhati-hati terutama jika rasa sakit ini berlangsung lama dan disertai penurunan berat badan yang drastis tanpa menjalani diet apapun. “Jangan menganggap remeh ulu hati yang sakit. Karena bisa jadi rasa sakit itu berkaitan dengan kanker di tubuh,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Ari juga menyebut membedakan nyeri ulu hati biasa dengan nyeri ulu hati gejala kanker pankreas bukan hal yang mudah. Terutama karena kanker pankreas memang tidak memiliki gejala yang khas. Meski begitu ada beberapa gejala yang bisa dialami oleh penderita kanker pankreas. Misalnya, rasa nyeri ulu hati yang diikuti mual, muntah, kehilangan nafsu makan, hingga berat badan menurun.
“Beberapa orang bisa mengalami pembengkakan kaki, tapi memang tidak semua orang mengalami ini,” katanya.
Kata Ari, hal ini juga yang menjadi alasan kanker pankreas jadi salah satu penyakit yang masuk kategori silent killer. Sebab banyak pasien yang baru memeriksakan diri ketika kankernya sudah masuk stadium akhir. “Kalau sudah bergejala sebenarnya sudah terlambat. Karena di awal kanker pankreas itu enggak ada gejala. Biasanya mata sudah kuning, sudah kurus. Itu sudah terlambat, itulah pentingnya cek kesehatan rutin,” katanya. (RN)