Rotavirus, Penyebab Diare Hebat Pada Anak

Seorang ibu di media sosial curhat kalau anaknya yang masih berusia 5 bulan terkena rotavirus. Ia mengalami muntah dan diare kronis.
Apa itu rotavirus?
Rotavirus merupakan infeksi saluran pencernaan yang diakibatkan virus rota. Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, rotavirus ini membuat saluran pencernaan mengalami peradangan.
Virus rota ini merupakan penyebab tertinggi anak-anak terkena diare. Hasil penelitian menunjukkan kasus diare rotavirus banyak terjadi pada anak-anak di bawah usia 2 tahun.
Anak-anak berusia 6-11 bulan dan 12-23 bulan memiliki jumlah kasus diare rotavirus tertinggi, masing-masing 54,2% dan 50,6%. Untuk kasus diare berat sampai mengharuskan rawat inap banyak terjadi pada anak dalam kelompok usia 0-36 bulan.
Rotavirus menular melalui jalur fecal-oral, yaitu menular dari feses penderita yang tidak sengaja masuk ke mulut orang yang sehat. Rotavirus yang keluar melalui feses bisa mengontaminasi air, makanan, minuman, dan benda-benda yang ada di sekitar, seperti mainan dan alat dapur.
1. Gejala Rotavirus
Gejala awal virus penyebab diare ini muncul dua hari setelah penderita terkena rotavirus. Berikut gejala awalnya:
- Diare selama 3-8 hari
- Demam
- Muntah
- Nyeri perut
- Diare kronis sering mengakibatkan dehidrasi atau kekurangan cairan, terutama pada anak-anak.
Gejala yang muncul ketika dehidrasi:
- Mulut kering
- Mata terlihat cekung
- Mudah mengantuk
- Frekuensi buang air kecil berkurang
- Timbul rasa haus yang berlebihan
- Ujung jari terasa dingin
- Kesadaran menurun
Infeksi rotavirus ini juga bisa menyerang orang dewasa. Gejala yang muncul pada orang dewasa umumnya lebih ringan.
- Diare lebih dari 2 hari
- Demam dengan suhu 39 derajat Celcius atau lebih
- Muntah darah atau buang air besar disertai darah
- Dehidrasi
2. Pengobatan Rotavirus
Belum ada obat khusus untuk mengobati rotavirus. Dokter biasanya akan memberikan obat untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
Apabila gejala yang dialami ringan dan anak atau penderita masih bisa makan dan minum, bisa dilakukan perawatan secara mandiri di rumah, yaitu dengan :
- Memperbanyak minum ASI (pada anak usia kurang dari 2 tahun) atau minum air putih (orang dewasa).
- Minum oralit atau larutan gula garam.
- Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, termasuk sup dan makanan berkuah atau berkaldu.
- Menghindari konsumsi kafein, alkohol, dan nikotin yang dapat memperparah keluhan dan menimbulkan rasa tidak nyaman di perut.
- Menghindari makanan yang terlalu manis atau berlemak.
- Memperbanyak istirahat. (RN)