Mengapa Lansia Bertingkah Seperti Anak Kecil? Ini Jawabannya!

Artikel ini telah direview oleh

Perubahan sikap orang tua di usia senja sering bikin kaget keluarga. Yang dulu tegas bisa jadi lebih manja, sensitif, atau gampang tersinggung. Banyak yang bertanya-tanya, mengapa lansia bertingkah seperti anak kecil? Fenomena ini bukan sekadar kebiasaan, tapi ada alasan medis dan psikologis di baliknya.

Memahami kondisi ini sangat penting agar keluarga tidak salah menanggapi.. Artikel ini akan mengulas penyebabnya sekaligus cara menghadapi perubahan tersebut dengan lebih bijak. Yuk, kita bahas lebih dalam!

Mengapa Lansia Bertingkah Seperti Anak Kecil?

Sifat lansia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor usia. Ada perubahan pada otak, hormon, hingga aspek psikologis yang ikut berperan. Banyak studi kesehatan menyebut degenerasi sel otak memicu perubahan emosi dan cara berpikir. 

Untuk lebih jelasnya, mari kita pahami satu per satu penyebab mengapa lansia bertingkah seperti anak kecil

1. Regresi Psikologis

Riset sosial menunjukkan lansia yang merasa kesepian, stres, atau kehilangan peran cenderung mengalami regresi psikologis. Perilaku mirip anak kecil muncul sebagai mekanisme pertahanan diri.

Jadi, bukan sekadar manja, melainkan bentuk reaksi atas tekanan batin. Kondisi ini memang wajar, tapi tetap butuh pendekatan sabar dari keluarga. Dukungan emosional terbukti mampu menurunkan kecenderungan ini secara signifikan.

2. Penurunan Fungsi Kognitif

Seiring bertambahnya usia, daya ingat dan kontrol emosi makin melemah. Penyakit seperti demensia atau Alzheimer kerap membuat lansia menjadi impulsif dan mudah tersinggung.

Inilah yang sering memunculkan sikap mirip anak kecil. Dengan pemahaman faktor medis ini, keluarga bisa lebih bijak menanggapi. Perawatan kesehatan dan stimulasi otak sangat membantu menjaga kestabilan emosi.

3. Isolasi Sosial dan Kehilangan Peran

Saat jarang diajak berinteraksi, lansia bisa merasa tidak dibutuhkan lagi. Akibatnya, mereka mencari perhatian dengan cara seperti anak kecil. Komunikasi rutin dan aktivitas bersama dapat membuat lansia merasa berharga. Dukungan ini bukan hanya mengurangi perasaan terisolasi, tapi juga menekan perilaku yang ekstrem.

4. Perubahan Hormonal dan Neuropsikologis

Penurunan hormon tertentu mempengaruhi kestabilan emosi. Ditambah dengan perubahan struktur otak, lansia lebih mudah menangis, marah, atau cemas. Hal ini wajar terjadi seiring pertambahan usia. Pemahaman keluarga jadi kunci agar tidak salah tafsir. Lingkungan yang tenang sangat membantu menjaga ketenangan lansia.

5. Lingkungan dan Pola Perawatan Keluarga

Rumah yang kurang mendukung atau pola perawatan terbatas sering memperparah regresi. Lansia bisa bertindak seperti anak kecil hanya untuk mendapatkan perhatian lebih. Inilah sebabnya penting menciptakan suasana rumah yang hangat. Perhatian kecil dari keluarga seringkali jadi “obat” yang ampuh untuk menenangkan mereka.

Kelima faktor di atas menunjukkan jawaban jelas atas mengapa lansia bertingkah seperti anak kecil. Perubahan ini wajar dan perlu ditangani dengan sabar serta penuh empati. Pengetahuan menjadi kunci agar Anda bisa merawat lansia dengan tepat.

Cara Menghadapi Lansia yang Bersikap Seperti Anak Kecil

Memahami penyebabnya saja belum cukup. Anda juga perlu tahu cara menghadapi perilaku ini secara praktis agar hubungan tetap harmonis. Berikut ini merupakan cara untuk menghadapi lansia yang bersikap seperti anak kecil:

1. Komunikasi Empatik

Gunakan nada bicara lembut dan dengarkan keluhan mereka. Komunikasi yang baik membuat lansia merasa dihargai dan lebih tenang. Pendekatan ini juga mempermudah Anda memahami konteks perilaku mereka. 

2. Libatkan dalam Aktivitas Ringan

Ajak lansia beraktivitas sesuai kemampuan. Aktivitas sederhana seperti berkebun atau melipat pakaian memberi rasa dihargai dan mengurangi stres. Kegiatan ringan menjaga fungsi kognitif dan membuat mereka merasa punya peran. Ini efektif menekan perilaku yang menyulitkan.

3. Ciptakan Lingkungan Aman dan Nyaman

Pastikan rumah bebas hambatan fisik, pencahayaan cukup, dan suasana tenang. Lingkungan nyaman mendukung kesehatan mental lansia. Lingkungan positif mengurangi kecemasan dan perilaku negatif. Lansia merasa lebih aman dan tenang setiap hari.

Langkah-langkah di atas memberi panduan praktis menghadapi perubahan perilaku lansia. Dengan pendekatan tepat, hubungan keluarga terjaga, kesehatan lansia pun lebih baik.

Kesimpulannya, lansia yang bertingkah seperti anak kecil merupakan akibat perubahan biologis, psikologis, dan sosial. Jika Anda membutuhkan pendampingan profesional, Kanopi Insan Sejahtera siap membantu. 

Tim homecare kami berpengalaman merawat lansia dengan empati, keterampilan, dan perhatian penuh. Mitra kami sudah memiliki STR sebagai jaminan kompetensi medis. Mereka juga mendapat pelatihan ulang dari divisi Training Centre, mencakup skill serta attitude dalam merawat pasien.

Hubungi kami untuk layanan homecare yang aman, nyaman, dan terpercaya bagi orang tua tercinta!

Exit mobile version