
Anak Dekat Pada Orangtua Lebih Tahan Hadapi Stres – Anak yang cenderung lebih dekat dengan orangtuanya terbukti lebih tahan saat menghadapi stres. Ternyata, kedekatan emosional anak dengan orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologisnya.
Data dari Strong at the Broken Places: The Resiliency of Low-Income Parents menyebut sekitar 14 juta keluarga di dunia hidup di bawah garis kemiskinan. Stres karena kemiskinan ini bisa berdampak negatif pada perkembangan psikologis anak dan meningkatkan risiko perilaku agresif, depresi, kecemasan hingga rasa takut dan ketidakmampuan mengekspresikan emosi.
Meski begitu, Renee Wilson-Simmons, Direktur National Center for Children in Poverty (NCCP), mengatakan anak dari keluarga miskin yang dekat dengan orangtuanya memiliki kemampuan menghadapi stres yang lebih baik. Hal ini membuat potensi mereka untuk keluar dari kemiskinan semakin besar.
“Ketika membicarakan keluarga miskin, yang menjadi perhatian adalah bagaimana mereka selalu kekurangan. Padahal, anak yang lahir dari keluarga miskin yang harmonis memiliki kemampuan sosial dan emosional yang baik untuk mengajari kita soal bertahan di tengah kekurangan,” tutur Renee.
Untuk membuktikannya, Renee melakukan penelitian kepada 2.210 anak berusia 9 tahun yang berasal dari keluarga miskin. Penelitian dilakukan selama 3 dan 5 tahun untuk melihat bagaimana keharmonisan dan kedekatan orangtua memengaruhi psikologis anak.
Hasil penelitian menyebut orangtua yang mengenal teman anak, datang ke acara penting di sekolah dan berlaku adil untuk anak-anaknya mengalami penurunan risiko memiliki anak yang berperilaku negatif. Penurunan risiko pun cukup tinggi, hingga dua kali lipat.
Sekitar 92 persen anak dengan perilaku baik mengaku sangat dekat dan dekat dengan ibunya. 68 Persen anak pun mengaku orangtua (terutama ibu) mengenal teman bermain mereka.
“Kabar baiknya, stres karena kemiskinan yang dihadapi orangtua bisa tidak memengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak jika tidak ditunjukkan dengan cara negatif,” tutur Yang Jiang, PhD, peneliti lainnya dari NCCP.
Peneliti juga mengatakan keharmonisan dan kedekatan antar anggota keluarga bisa ditingkatkan meskipun berasal kalangan ekonomi rendah. Caranya dengan memaksimalkan akses kesehatan dan pendidikan yang berasal dari bantuan pemerintah.
“Akses orangtua menuju fasilitas kesehatan, skrining depresi, pelatihan keterampilan bagi orangtua dan bantuan pendidikan bagi anak dari keluarga miskin merupakan beberapa hal yang perlu dicermati pemerintah untuk mendukung keluarga miskin,” paparnya lagi. (RN)