Sejak awal terbentuk pada 25 September 2014, Asosiasi Senior Living Indonesia (ASLI) gencar melakukan sosialisasi tentang pentingnya membangun paradigma baru dalam kehidupan para lanjut usia (lansia).
Hal itu dikatakan Marlin Marpaung, Chairman ASLI. Menurut Marlin, ASLI didirikan dan merupakan kumpulan dari organisasi yang berorientasi profit untuk usaha yang berkelanjutan dalam penyediaan layanan hidup bagi senior. Anggota ASLI terdiri dari organisasi yang bergerak di dalam layanan hidup senior. Ada yang bergerak di bidang penyediaan hunian senior (senior living), senior day care, senior club, senior home care, rekruitmen dan pelatihan serta penyediaan care giver untuk senior, rehabilitasi senior, media senior, serta senior tour dan travel.
Paradigma yang baru ini harus meletakkan peranan dan kontribusi yang proporsional dan rasional antara senior, keluarga, masyarakat umum, dan pemerintah dalam membangun kota dan negara yang ramah senior. Sehingga harapan dan istilah yang sudah banyak muncul di masyarakat seperti lansia tangguh, lansia aktif, lansia bahagia, lansia independen, dan lain sebagainya teradopsi dalam pemahaman yang akan dilahirkan nantinya.
Marlin menerangkan, ASLI ingin mengambil peran dalam membantu masyarakat dan pemerintah dalam mengidentifikasi dan perumusan parameter, kriteria dan standar yang berkaitan dengan layanan hidup senior serta berupaya memasyarakatkan (sosialisasi) paradigma yang baru dalam hal ramah senior.
Peranan ASLI ini diharapkan meliputi aspek regulasi yang dapat menjelaskan dan mengatur standar dan perijinan serta peranan pemangku kepentingan (stakeholder). Di sisi lain, ASLI juga bertujuan melahirkan standar layanan hidup senior yang setidaknya mencakup : Metode layanan (brain ware) yang meliputi sistem pelayanan yang memperhatikan aspek gerontology, geriatric, spiritual, sosial, dan aktivitas; Standar kualitas profesi yang terlibat dalam layanan senior yang belum diatur secara khusus seperti caregiver dan social worker, Standar desain dan pembangunan fasilitas dan infrastruktur bagi kondisi ramah senior baik di dalam hunian senior, di lingkungan sekitar, lingkungan khusus bagi senior maupun modul fasilitas tambahan di setiap moda transportasi dan fasilitas tambahan di destinasi senior seperti tempat rekreasi, pusat perbelanjaan, museum, dan lain sebagainya; dan Turut serta dalam mengapresiasi atau memberi pendapat atas kepemimpinan nasional dan daerah yang peduli terhadap senior.
Marlin juga menyoroti pentingnya perencanaan finasial bagi senior agar bisa mendanai cara hidup sehat, independen dan menyenangkan di usia emas. Selain itu, tingkat kesibukan (mobilitas) yang tinggi dari anak-cucu membuat banyak dari mereka mengalami kesulitan untuk mendampingi para senior. Karena itu, dibutuhkan pihak ketiga (perorangan atau badan usaha) yang profesional dan kompeten untuk mendampingi dan merawat senior dalam usia emas mereka. Dalam hal ini penting para senior memiliki care-giver atau home care untuk mendampinginya.
ASLI sendiri sedang mengupayakan suatu kemudahan dan keuntungan bagi senior melalui suatu sistem kartu ASLI Associate Member yang disebut SENIOR+ CARD. Senior yang memegang kartu Senior+ Card akan memperoleh informasi terkini dan berkelanjutan mengenai sarana dan prasarana serta aktivitas senior yang menyehatkan dan menyenangkan di seluruh Indonesia, bahkan luar negeri dan kemudahan untuk memperoleh produk dan jasa yang dibutuhkan senior di banyak merchant di banyak kota-kota di Indonesia dengan harga yang lebih murah hingga 30% atau lebih. Termasuk untuk mengikuti seminar, konferensi, gathering, aktivitas. Juga, senior dapat mengakses dan berinteraksi dan berbagi (sharing) dengan komunitas senior yang ada di berbagai tempat di Indonesia dengan memegang kartu tersebut. (RN)
