Ini 3 Pola Asuh Anak di Era Digital

Artikel ini telah direview oleh
Ini 3 Pola Asuh Anak di Era Digital
Ini 3 Pola Asuh Anak di Era Digital

Ini 3 Pola Asuh Anak di Era Digital

Selain memberi perlindungan kepada anak, orangtua juga wajib melakukan pemenuhan hak, khususnya hak pengasuhan. Pola pengasuhan anak zaman sekarang harus disesuaikan dengan era digital saat ini, mengingat banyak bahaya yang mengancam anak di ranah online.

Hal ini dikatakan Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (Kementerian PPPA), Ciput Eka Purwianti. “Arahan presiden yang utama adalah meningkatkan pengasuhan keluarga terhadap anak. Tidak hanya ibu yang bertanggung jawab untuk memberikan pengasuhan kepada anak, tapi keluarga, termasuk ayah dan anggota keluarga yang lain dalam satu rumah tangga tinggal,” ujar Ciput.

Dari sudut pandang ini, Ciput melihat pada pola asuh di era digital ini, baik anak dan orangtua, keduanya harus melek digital, sehingga literasi digital keduanya terpenuhi dan juga memahami semua aspek perlindungan yang ada. Dia menyebut ada tiga pola pengasuhan anak di era digital yang harus diperhatikan. Pertama, orangtua harus paham bahwa ada fitur kontrol orangtua, parenting control, di semua platform online yang ada.

Baca juga:  Mau Anak Mandiri? Begini Caranya

“Ini sangat penting untuk memastikan anak-anak tidak akan terpapar pada konten-konten yang membahayakan mereka,” kata Ciput seraya mengatakan, khususnya, yang dikhawatirkan adalah konten-konten yang mengandung eksploitasi seksual pada anak, yang sudah menjadi komitmen Indonesia untuk mengatasi ini.

Kedua, orangtua, dalam hal ini ibu dan ayah, di era digital juga harus terus belajar bersama-sama dengan anak. Hal ini disarankan dilakukan agar keduanya dapat memahami isu-isu terkini di internet yang terus berkembang. Ketika orangtua dan anak belajar bersama, keduanya juga dapat membahas mengenai keamanan di internet untuk memastikan anak tetap terlindungi.

Ketiga, dalam pemenuhan hak harus balance. Banyak orangtua, yang dalam memastikan anak-anak terpenuhi hak-haknya hanya memastikan materi dan saran prasarana terpenuhi yang diperlukan oleh anak. Ada dukungan psikologis yang menjadi sering diabaikan dengan alasan orang tua sibuk bekerja,” ujar Ciput.

Ciput menggarisbawahi bahwa orangtua diharapkan bisa tetap menjalan relasi yang hangat dengan anak-anak, termasuk memberikan batasan-batasan yang jelas, dan ini didiskusikan dengan anak, disepakati bersama. Sehingga, selain ini melatih anak untuk punya tanggung jawab, juga orangtua bisa memastikan kedisiplinan ini juga dipenuhi oleh kedua belah pihak. (RN)

Baca juga:  Cegah Stunting Sebelum Lewat 2 Tahun Usia Bayi
× Hubungi kami!