Jangan Biarkan Lansia Alami Kulit Kering

Artikel ini telah direview oleh
Lansia Alami Kulit Kering
Foto: kumparan.com


Lansia Alami Kulit Kering

Menurunnya kelembaban kulit lansia membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai jenis permasalahan kulit, sehingga membutuhkan perawatan kulit yang lebih tinggi dibandingkan dewasa normal.

Dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Arini Astasari Widodo Sp.DVE menyarankan tiga perawatan dasar atau skincare terbaik untuk lansia yang memiliki kulit lebih sensitif dibanding yang lebih muda.

“Pertama pastikan penggunaan cleanser yang lembut, kalau gunakan pembersih usahakan tidak buat kulit kering, cleanser tidak menggunakan istilah sabun karena sabun mengandung banyak detergen, alkali sehingga hal-hal ini memicu masalah kulit pada lansia di kemudian hari,” kata Arini.

Arini melanjutkan, penggunaan pelembab atau moisturizer pada lansia juga bisa jadi lebih banyak dibandingkan dengan dewasa pada umumnya karena harus menggantikan kelembaban kulit yang menurun.

Penggunaan pelembab bisa lebih optimal pada lansia jika dipakai pada 5 menit setelah mandi untuk mengunci kelembaban yang ada di dalam kulit sehingga menjadikan kulit tetap kenyal. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah penggunaan tabir surya untuk mencegah permasalahan kulit yang lebih ekstrim seperti kanker kulit yang berbahaya.

“Seorang lansia lebih rentan kalau terkena matahari bisa kena kanker kulit, tentunya dia tumor ganas pada kulit bisa membahayakan jiwa kalau kanker ganasnya melanoma, bisa juga tumor jinak kulit, ada pre kanker yang belum terjadi kanker,” kata Arini. Masalah pigmentasi kulit dan penuaan akibat paparan sinar matahari juga dapat membuat masalah pada kulit lansia. Pigmen kulit yang seharusnya dapat menangkal sinar matahari berkurang karena penuaan dan bisa menyebabkan kulit lansia mudah terbakar (sunburn).

Tips lainnya dalam menjaga kulit lansia agar tidak terlalu kering adalah tidak mandi terlalu lama dan pastikan menggunakan air yang tidak terlalu panas atau di suhu 37 derajat celcius. Saat mandi, kata Arini, sabun atau pembersih jangan dibiarkan terlalu lama di kulit dan harus dibilas bersih supaya kulit tidak mudah iritasi.

“Lebih baik dibatasi mandi kurang dari lima menit dan kontak dengan pembersih jangan terlalu lama, karena pembersih sifatnya harus harus dibilas jadi mandi harus dibilas bersih, kadang sabun ketinggalan di kulit bisa mudah iritasi,” kata Arini.

Merawat kulit

Lebih jauh Arini Astasari menyarankan kalangan lansia tetap melakukan perawatan untuk mencegah kulit kering dengan menggunakan tiga jenis komponen skincare antara lain cleanser, pelembap dan tabir surya

Skincare yang disarankan untuk lansia ada tiga yakni cleanser yang lembut untuk kulit, pelembap dan tabir surya. Tiga ini utama yang wajib dipakai untuk para lansia,” kata Arini yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) ini.

Baca juga:  Disarankan Pria Usia 40-up Kurangi Konsumsi Daging Merah

Arini menyarankan cleanser atau produk pembersih wajah karena sifatnya lebih lembut di kulit ketimbang sabun, kemudian mengandung lebih sedikit detergen dan busa sehingga tidak membuat kulit semakin kering. Di sisi lain, produk cleanser umumnya memiliki pH yang sama dengan kulit serta mengandung pelembap seperti gliserin dan ceramide.

Produk berikutnya yang juga disarankan bagi lansia yakni pelembap. Secara umum, ada tiga jenis pelembap yang beredar yakni dengan sifat menarik air kulit, mengisi celah-celah kulit dan menghambat penguapan air dari kulit.

Arini juga mengatakan, dalam memilih pelembap sebaiknya sesuaikan dengan kondisi kulit lansia dan seberapa kering kulitnya mengingat spesifikasi yang berbeda dari setiap produk. “Kalau untuk yang sangat kering bisa emolien karena dia masuk ke dalam celah kulit seperti penggunaan ceramide, kita tambahkan dengan yang dapat menghambat penguapan air,” tutur Arini yang menjadi anggota Kelompok Studi Dermatologi Germatologi Geriatri Indonesia itu.

Berdasarkan konsistensinya, pelembap yang lengket, tebal seperti krim bisa dipilih untuk kulit yang sangat kering. Sementara pada kulit yang tidak terlalu kering atau untuk pemakaian sehari-hari, maka pelembap dengan jenis losion disarankan karena lebih nyaman di kulit.

Perhatikan juga waktu mengaplikasikan pelembap. Menurut Arini, pelembap sebaiknya dipakai segera setelah mandi. Produk terakhir yakni tabir surya karena mampu melindungi kulit dari pajanan sinar matahari yang menyebabkan masalah kulit termasuk penuaan, kulit terbakar matahari atau sunburn dan memicu kanker kulit.

“90 persen penuaan lebih banyak diperankan oleh faktor ekstrinsik. Kita dapat menghindari penuaan itu apabila dapat menghindari faktor ekstrinsik dengan baik, salah satunya UVA (merusak kolagen dan elastisitas kulit karena penetrasinya lebih dalam). UVB membuat sunburn. Kita harus pakai tabir surya karena dapat menangkal efek buruk dari sinar UVA atau UVB,” papar Arini.

Arini menyarankan tabir surya dengan SPF 30 pada lansia dan produk dengan proteksi terhadap UVA yang biasanya dapat dilihat dari label kemasannya (tulisan spektrum luas atau tulisan PA ++). Selain itu, sebaiknya perhatikan pemakaian tabir surya yang tepat sisi jumlah dan frekuensi pengulangannya.

Selain ketiga skincare seperti yang disebutkan, dia juga mengingatkan lansia tentang durasi mandi yang sebaiknya tidak terlalu lama dan menghindari sabun-sabun dengan sifat antiseptik karena dapat membuat kulit semakin kering.

Baca juga:  Mau Sehat Sampai Tua? Lakukan 'Ritual' Ini

Mandi 10 menit

Pada bagian lain, pakar dermatologi dan venerologi dr Amelia Setiawati Soebyanto, SpDV menyarankan lansia mandi maksimal lima hingga 10 menit guna mencegah kulitnya semakin kering. “Itu pun enggak berendam, mandi biasa,” ujar dia.

Amelia mengatakan, lansia sebaiknya memilih air yang hangat dan sabun yang tidak bersifat iritatif karena akan menyebabkan kulit semakin kering. Sabun yang bersifat iritatif di antaranya mengandung antibakterial atau yang berfungsi untuk memutihkan kulit. Lebih lanjut mengenai sabun, dia menyarankan yang sifatnya cair ketimbang batang, salah satunya karena berisik terkontaminasi bakteri akibat penggunaan bersama dengan anggota keluarga lainnya.

“pH untuk sabun batang lebih tinggi jadi bersifat alkali, itu yang bisa membuat kulit jadi lebih kering. Karena pH kulit sekitar 4,5 – 5,5, jadi sifatnya lebih ke asam,” jelasnya. Amelia menyarankan lansia juga berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin untuk masalah-masalah kulit kering yang dialami, karena tidak semua sabun bisa digunakan dan tidak semua pelembap bisa digunakan untuk semua kasus.

Menurut dia, pada kasus kulit kering derajat ringan, obat yang diberikan berbeda dengan derajat yang sudah berat. Ini juga berlaku pada kondisi kulit kering ditambah infeksi yang ditatalaksana berbeda dengan tanpa infeksi.

“Paling tidak bisa memberikan kualitas hidup yang lebih baik untuk pasien. Paling tidak, tidak gatal, kulitnya lembap, lebih nyaman dengan menjalani hari-harinya,” kata dia. Konsultasi ke dokter juga diperlukan apabila kulit kering belum juga sembuh dalam beberapa hari. Amelia mengatakan, ini mungkin bukan masalah kulit kering biasa melainkan ada penyebab lain yang harus dicari dan diobati.

Amelia mencatat, kebanyakan pasien yang datang ke klinik tempatnya praktik datang dengan penyakit penyerta lain seperti gula tidak terkontrol, dan akhirnya kulit menjadi gatal. Kasus lain, gatal yang berpindah dari satu organ tubuh ke bagian lainnya, tidak ada lesi kulit dan hanya tampak kulit kering dan bersisik.

“Itu kondisi kulit kering dengan derajat ringan. Pengobatannya bisa mulai dengan sabun, pelembap yang tepat, kasih tambahan obat oles,” ujar Amelia. Dalam kesempatan itu, terkait mandi, dokter spesialis kulit dan kelamin dr Yustin Sumito, SpKK menyarankan lansia menggunakan air suam-suam kuku dan membilas tubuh terakhir dengan air dingin.

“Jadi tidak terlalu kaget. Setelah itu langsung dioleskan pelembap. Itu akan sangat membantu (mencegah kulit semakin kering),” sarannya. (RN)

× Hubungi kami!