Jangan Gampang Mengkritik Karya Anak!

Artikel ini telah direview oleh
Jangan Gampang Mengkritik Karya Anak!
Foto: merahmerdeka.com

Banyak orangtua begitu melihat hasil gambar anak-anaknya langsung melontarkan kritik yang terkadang tidak mengenakan. Sebelum menilai, Anda harus memahami bahwa menggambar adalah sarana yang anak untuk mengekspresikan diri.

Sebelum mereka benar-benar bisa menulis, menggambar adalah aktivitas pertama yang mereka lakukan. Sayangnya tak sedikit orangtua yang langsung melakukan penilaian menjatuhkan.

“Kamu gambar apa sihkok jelek?” atau “Kok ibu kamu gambar jelek, yang cantik dong.”

Padahal, kita orang dewasa kalau dikritik, bisa mental block. “Mereka pun bisa seperti itu, ‘udah lah enggak usah bikin apa-apa’,” kata Desainer produk dari Universitas Paramadina Hendriana Wedhaningsih.

Lantas, apa yang seharusnya bisa dilakukan orangtua?

Hendriana menyarankan agar orangtua mengapresiasi hasil karya gambar sang anak. Apresiasi bukan sekadar ‘gambar kamu bagus ya’, namun bisa seperti ‘oh gambar apa, nak? Tolong ceritain dong’.

Dari situ, sang anak pun dapat menceritakan ekspresi lewat hasil gambar mereka. Dia menambahkan, baik orangtua atau pun guru, kerap belum bisa memberi empati dan masih merasa paling benar.

Baca juga:  4 Tips Merawat Orang Tua Pikun agar Tak Kewalahan

“Kita sebagai orangtua dan pengajar adalah fasilitator. Bagaimana kita menanyakan kembali, kenapa mereka menggambar seperti itu,” ujar Hendriana. Untuk guru atau orangtua, indikator penilaian hasil gambar anak bukan lagi pada kerapihan warna atau garis, melainkan kreativitas.

“Misalnya menggambar bebas, jangan dikomentari apa-apa, jangan bukan lagi kamu salah, tapi temannya bisa nanya (itu gambar apa dan kenapa)”. Jadi gambar bukan hasil akhir, tapi proses untuk mencapai krativitas itu, ungkap Hendriana. (RN)

× Hubungi kami!