
Kanopi Nursing Home, Layanan Hotel Bintang 3 Dengan Biaya Kaki Lima
Penanganan lanjut usia di Indonesia belum sebaik negara lain seperti Singapura, Malayasia, apalagi Jepang. Karena itu, dibutuhkan pionir-pionir yang visible pelayanan bagi lansia sehingga memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
PT Kanopi Insan Sejahtera dengan mottonya ‘Melayani dengan Setulus Hati’ ini, menjadi salah satu pionir yang telah memulai usaha ini hampir 20 tahun silam. Dari sisi biaya, Kikin Sugiarno Pimpinan PT KIS mengakui, cukup besar, terutama untuk tenaga kesehatan, dengan rasio 1:2 atau 1:3, antara pasien dan perawat.
“Dana operasional yang digunakan masih subsidi. Untuk itu, kami mendirikan Yayasan Sincere yang memberi subsidi bagi kelangsungan usaha ini,” aku Kikin.
Sebagai informasi, normalnya biaya yang dikenakan untuk layanan di KNH sebesar Rp 15 juta, namun sekarang penghuni hanya dibebankan Rp 10 juta dengan sejumlah fasilitas menarik antara lain, setiap penghuni akan didampingi oleh perawat (care giver), dokter on call, makan 3 kali sehari, snack 2 kali sehari, laundry pakaian, aktivitas harian, dan layanan kerohanian.
Kikin menambahkan, pelayanan di KNH bak hotel bintang 3, tapi dengan biaya kaki lima. “Hal ini dimungkinkan karena masih ada subsidi dari yayasan Sincere Foundation,” ulasnya.
Tidak itu saja, bila ada penghuni yang diwajibkan melakukan kontrol rutin ke dokter atau rumah sakit, pihak KIS juga akan melakukan pendampingan.
Sementara itu Anna Lidwina Person in charge (PIC) KNH menjelaskan, penghuni tiap kamar bervariasi, ada yang 2 orang, 4 orang, dan 6 orang. “Makanan juga disesuaikan, bilamana ada penghuni yang menjalani diet atau diharuskan konsumsi makanan tertentu,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, setiap perawat sebagai penanggung jawab penghuni diwajibkan memberikan report kepada anggota keluarga tentang perkembangan lansia, sehingga jelas dan transparan.
Kikin menambahkan, tiap penghuni memiliki target perawatan asuhan yang berbeda-beda, disesuaikan dengan kondisi masing-masing. “Tiap penghuni akan di assessment lebih dulu untuk mengetahui jelas kondisinya,” kata Kikin. (RN)