Lanjut Usia Sebaiknya Diberi Vaksin Influenza

Artikel ini telah direview oleh
Lanjut Usia Sebaiknya Diberi Vaksin Influenza
Foto: sumbar.antara.news

Banyak orang memandang sebelah mata terhadap influenza, bahkan dianggap sebagai penyakit ringan semata. Padahal, influenza adalah penyakit yang mudah menular dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi, hingga menyebabkan kematian. Komplikasi akibat influenza dapat terjadi pada kelompok berisiko tinggi yaitu anak-anak, orang lansia di atas 65 tahun, individu dengan penyakit kronis, dan ibu hamil.

Bicara influenza pada lansia, umumnya penyakit ini memiliki penyerta, seperti diabetes, gangguan jantung, asma dan merupakan kelompok risiko tinggi sehingga menyebabkan peningkatan rawat inap dan kematian.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan CDC menyebutkan bahwa influenza menyebabkan 650.000 kematian setiap tahunnya dan 70% dari kasus kematian tersebut dialami oleh lansia. Untuk itu, bagi lansia disarankan diberi vaksin influenza. Vaksinasi influenza efektif memberikan perlindungan hingga 90% bagi seseorang yang menerima vaksin dalam kondisi sehat, berusia kurang dari 65 tahun, dan menerima vaksin dengan galur (strain) yang sama dengan galur virus influenza yang beredar.

Beberapa alasan penting mengapa lansia perlu diberikan imunisasi yaitu karena vaksin aman dan efektif mencegah penyakit, vaksin dapat membuat lansia tetap sehat seperti halnya diet dan olahraga. Pencegahan influenza dapat dilakukan melalui vaksinasi yang dilakukan setahun sekali.

Baca juga:  Meneropong Kebutuhan Cairan pada Lanjut Usia

Vaksin influenza membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu untuk membentuk antibodi setelah vaksinasi dilakukan. Vaksinasi influenza pada penderita kardiovaskuler dapat menurunkan risiko serangan jantung hingga 67% dan menurunkan risiko stroke sebanyak 24%. Studi yang ada menunjukkan vaksinasi influenza pada kelompok lansia dengan kencing manis berdampak pada penurunan kejadian rawat inap akibat komplikasi (79%) dan kematian.

Proyeksi penduduk lansia di Indonesia tahun 2010-2035 diprediksi meningkat setiap tahun. Berdasarkan data Bappenas pada 2010 jumlah lansia mencapai 18 juta jiwa (7,56%), kemudian 25,9 juta jiwa (9,7%) pada 2019, 27,1 juta jiwa (9,99%) pada 2020, 42,0 juta jiwa (13,82%) pada 2030, dan 48,2 juta jiwa (15,77%) pada 2035. (RN)