Disiplinkan Anak Tidak Harus Dengan Kekerasan

Disiplinkan Anak Tidak Harus Dengan Kekerasan

Artikel, Artikel Anak
[caption id="attachment_3128" align="aligncenter" width="600"] Foto: motherandbaby.co.id[/caption] Disiplinkan Anak Tidak Harus Dengan Kekerasan - Pola asuh anak dengan mengedepankan kekerasan dan teriakan bukan pilihan baik bagi orangtua. Pola tersebut justru bisa menimbulkan masalah baru. Psikolog anak, Novita Tandry, mengatakan kekerasan, pukulan atau teriakan tidak membuat anak-anak disiplin, melainkan lari dari orangtua. “Karena disiplin tidak harus dengan kekerasan," kata Novita saat peluncuran buku Happy Parenting Without Spanking or Yelling di Jakarta, beberapa hari lalu. Novita menambahkan, titik berat dalam persoalan ini adalah pemahaman dan pola asuh tepat bagi anak. Melakukan kekerasan fisik atau teriakan pada anak agar disiplin merupakan pilihan buruk. Pola asuh, kata dia, bisa berbentuk kegembiraan dan membuat situasi yang menyenangkan. Dia mencontohkan fase tantrum pada anak. Tantrum merupakan ledakan emosi anak dalam bentuk menangis, merengek saat mereka tak mampu…
Read More
Kapan Usia Ideal Pendidikan Seks Pada Anak?

Kapan Usia Ideal Pendidikan Seks Pada Anak?

Artikel, Artikel Anak
[caption id="attachment_3119" align="aligncenter" width="650"] Foto: vemale.com[/caption] Kapan Usia Ideal Pendidikan Seks Pada Anak? - Pendidikan seks sejak dini tak perlu lagi dianggap tabu. Aktivitas ini bukan memberikan pengetahuan anak seputar perilaku seks orang dewasa, melainkan untuk mengenali dirinya. Menurut Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, pemikiran permisif seperti itu harus diubah agar pendidikan seks bisa diberikan kepada anak. “Pendidikan seks perlu agar anak mengenal organ persetubuhan yang diberikan oleh Tuhan dan harus dilindungi dan dijaga," kata Arist di Jakarta, beberapa waktu lalu. Pengenalan organ vital ini antara lain penjelasan seputar fungsi vagina, payudara dan penis. Pengetahuan ini dianggap penting agar anak bisa mengetahui secara jelas dan tidak keliru. Ada pun usia ideal pendidikan seks diberikan sejak anak bisa berkomunikasi dan mulai bertanya terkait organ vital. “Artinya bisa dimulai di usia…
Read More
Inilah 7 Hal yang Diingat Anak dari Orangtuanya

Inilah 7 Hal yang Diingat Anak dari Orangtuanya

Artikel, Artikel Anak
[caption id="attachment_3103" align="aligncenter" width="670"] Foto: dok. merdeka.com[/caption] Inilah 7 Hal yang Diingat Anak dari Orangtuanya - Salah satu hal yang dirindukan dalam pertemuan keluarga adalah saling mengenang kejadian lucu dan seru di masa kecil. Ingatan masa kecil kita mungkin tidak utuh, terkadang kita baru ingat pernah melakukannya karena disinggung dalam obrolan dengan kakek nenek atau pun sepupu. Namun demikian, ada peristiwa yang berbekas kuat dalam memori kita, misalnya saja rasa bahagia ketika dibelikan sepeda, atau dihukum orangtua karena ketahuan berbohong. Bila saat ini Anda sudah menjadi orangtua, ketahui apa saja hal-hal yang akan diingat anak dari masa kecilnya saat mereka sudah dewasa. Pengalaman bersama Anak mungkin tak akan mengingat setiap mainan yang Anda belikan untuknya, atau berapa kali Anda membelikan ia es krim favoritnya. Meski begitu, ada beberapa hal yang…
Read More
Mengajar Anak Bersyukur, Sulitkah?

Mengajar Anak Bersyukur, Sulitkah?

Artikel, Artikel Anak
[caption id="attachment_3094" align="aligncenter" width="648"] Foto: dok. erabaru.com[/caption] Mengajar Anak Bersyukur, Sulitkah? - Konsep bersyukur cukup sulit untuk dijelaskan pada anak. Menurut Holly Holmer, pakar bidang pendidikan dan aktivitas anak, ada banyak cara mengajarkan anak bersyukur, antara lain dengan melalui contoh dan hal-hal sederhana, seperti 5 hal berikut: Ucapkan Terimakasih Ajarkan anak mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang membantu dia sehari-hari. Baik terhadap asisten rumah tangga yang membantu dia menyiapkan pakaian, kepada satpam komplek yang membukakan pintu, atau kepada penjual makanan di kantin sekolah. Jadikan ucapan terimakasih sebagai kebiasaan namun bukan basa basi. Biarkan anak mengambil waktu lebih lama saat mengucapkan terimakasih pada seseorang. Dengan begitu ucapan itu lebih bermakna karena terjadi interaksi. Kata Dalai Lama: “Saat kita mengucap syukur dan berterimakasih, terkandung rasa hormat kita pada orang lain.” Beri contoh Kita…
Read More
Kiat Cegah Anak Gunakan Kata Kasar

Kiat Cegah Anak Gunakan Kata Kasar

Artikel, Artikel Anak
[caption id="attachment_3087" align="aligncenter" width="600"] Foto: dok. parenting.com[/caption] Kiat Cegah Anak Gunakan Kata Kasar - Hampir semua orangtua yang memiliki anak berusia di atas dua tahun pernah dikagetkan oleh kata-kata kasar yang keluar dari mulut anaknya, baik dalam konteks bercanda maupun benar-benar menyumpah. Kebanyakan orangtua mungkin tertawa mendengar si kecil mengumpat. Tapi ternyata itu bukan reaksi yang tepat. Sikap itu malah akan membuatnya merasa tersanjung. Justru kita harus mengajarinya menggunakan bahasa yang lebih santun, meski hal itu tidak mudah mengingat kita sendiri sering keceplosan memaki di depan anak. Nah, agar anak tidak terbiasa mengumpat atau menggunakan kata-kata kasar, penting bagi para ayah dan orang lain di dalam keluarga untuk menetapkan aturan berbahasa dan mengikutinya. Berikut beberapa tips untuk menghilangkan kata-kata kasar dari mulut anak-anak kita, sekaligus bagaimana bersikap bila anak kita…
Read More
Cermati 7 Tanda Anak Mengidap Sindrom Asperger

Cermati 7 Tanda Anak Mengidap Sindrom Asperger

Artikel, Artikel Anak
[caption id="attachment_3081" align="aligncenter" width="1000"] Foto: dok. terapipsikologi.com[/caption] Cermati 7 Tanda Anak Mengidap Sindrom Asperger - Gangguan neurobiologi yang masih termasuk dalam spektrum austisme atau disebut Sindrom Asperger pertama kali ditemukan tahun 1944 oleh dokter anak asal Austria bernama Hans Asperger, gangguan ini diperkirakan diderita 1 dari 88 anak. Setiap anak penyandang asperger bisa memiliki gejala yang berbeda-beda, sehingga tidak ada daftar pasti gejala apa saja untuk mendiagnosis gangguan ini. Itu sebabnya diperlukan pemeriksaan mendalam oleh dokter anak, dokter kesehatan jiwa, atau psikolog, untuk memastikannya. Berikut gejala umum dari sindrom asperger:  Perasaan mendalam pada satu aktivitas Kebanyakan anak penyandang asperger hanya tertarik pada satu atau dua topik khusus dan mengumpulkan banyak informasi tentang topik itu. Mereka pun bisa punya pengetahuan yang banyak tentang topik itu, misalnya kendaraan berat, sepak bola, astronomi,…
Read More
Segera Tangani Vertigo

Segera Tangani Vertigo

Artikel, Artikel Anak
[caption id="attachment_3052" align="aligncenter" width="650"] Segera Tangani Vertigo (Foto: dok. alodokter.com)[/caption] Segera Tangani Vertigo - Vertigo merupakan suatu kondisi dengan sensasi terasa berputar yang terjadi secara tiba-tiba. Pada beberapa kasus, vertigo bisa terjadi secara ringan sehingga tidak terasa namun tak sedikit yang terjadi dengan parah sehingga mengganggu aktivitas. Menurut Dr Pawan Ojha dari Klinik Sakit Kepala & Vertigo, vertigo bisa mengindikasikan adanya masalah neurologis. Oleh karena itu, Dr Ojha menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter dan tidak menyepelekan penyakit ini. “Saat vertigo, sistem vestibular mengirimkan sinyal ke otak hingga menimbulkan gejala kelesuan, pusing, perasaan berputar atau ketidakseimbangan. Saat merasakan kondisi ini sebaiknya segera konsultasikan ke dokter,” papar Dr Ojha seperti dilansir dari The Health Site. Umumnya vertigo yang terjadi secara parah bisa memengaruhi psikologis pasien, menyebabkan rasa tidak aman, takut akan psikosis…
Read More
Ini 4 Hal Penting Tentang Blue Whale Challenge

Ini 4 Hal Penting Tentang Blue Whale Challenge

Artikel, Artikel Anak
[caption id="attachment_3048" align="aligncenter" width="660"] Ini 4 Hal Penting Tentang Blue Whale Challenge (Foto: dok. bbc.com)[/caption] Ini 4 Hal Penting Tentang Blue Whale Challenge - Media sosial sedang ramai membicarakan Blue Whale Challenge, sebuah permainan tak lazim yang bertujuan membuat pesertanya menyakiti diri sendiri. Menurut dr Andri SpKJ, FAPM dari Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera, permainan ini sangat berbahaya. Sebabnya, pemenang dari permainan ini adalah mereka yang berhasil menyakiti dirinya sendiri hingga bunuh diri. “Ini kan tidak benar karena yang dianggap menang adalah mereka yang berhasil bunuh diri. Padahal Hari Kesehatan Sedunia tahun ini mengambil tema Depression: Let's Talk,” tambah dokter Andri. Ada 4 hal penting untuk mengetahui lebih jauh soal Blue Whale Challenge: Berawal dari Rusia Pembahasan soal Blue Whale Challenge berawal dari media sosial Rusia VKontakte. VKontakte merupakan…
Read More

Orangtua Waspadai Blue Whale Challenge

Artikel, Artikel Anak
[caption id="attachment_3039" align="aligncenter" width="865"] Orangtua Waspadai Blue Whale Challenge (Foto: dok. snope.com)[/caption] Orangtua Waspadai Blue Whale Challenge - Pihak kepolisian di Inggris meminta para orangtua untuk waspada terhadap permainan di media sosial bernama Blue Whale Challenge. Blue Whale Challenge dipercaya sebagai permainan yang dibuat oleh sebuah grup untuk mendorong pengikutnya melakukan bunuh diri. Pengikut permainan tersebut diberi tugas oleh seorang kurator. Tugas yang diberikan dan wajib diselesaikan dalam waktu 50 hari tersebut beragam dan memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Tugas yang diberikan meliputi tindakan-tindakan yang menyakiti diri sendiri, menonton film horor, bangun pada jam-jam tertentu dan masih banyak lagi. Pada hari ke-50, kurator dibalik permainan mengerikan tersebut memberikan instruksi pada pengikutnya untuk bunuh diri. Dimana saja Blue Whale Challenge dilakukan? Sekolah Woodlands di Basildon, Essex, mengirimkan surat kepada para orangtua untuk…
Read More
Anak Dekat Pada Orangtua Lebih Tahan Hadapi Stres

Anak Dekat Pada Orangtua Lebih Tahan Hadapi Stres

Artikel, Artikel Anak
[caption id="attachment_3010" align="alignleft" width="250"] Anak Dekat Pada Orangtua Lebih Tahan Hadapi Stres (Foto: dok. nakita.grid.id)[/caption] Anak Dekat Pada Orangtua Lebih Tahan Hadapi Stres - Anak yang cenderung lebih dekat dengan orangtuanya terbukti lebih tahan saat menghadapi stres. Ternyata, kedekatan emosional anak dengan orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologisnya. Data dari Strong at the Broken Places: The Resiliency of Low-Income Parents menyebut sekitar 14 juta keluarga di dunia hidup di bawah garis kemiskinan. Stres karena kemiskinan ini bisa berdampak negatif pada perkembangan psikologis anak dan meningkatkan risiko perilaku agresif, depresi, kecemasan hingga rasa takut dan ketidakmampuan mengekspresikan emosi. Meski begitu, Renee Wilson-Simmons, Direktur National Center for Children in Poverty (NCCP), mengatakan anak dari keluarga miskin yang dekat dengan orangtuanya memiliki kemampuan menghadapi stres yang lebih baik. Hal ini membuat potensi…
Read More