Anak Dekat Pada Orangtua Lebih Tahan Hadapi Stres

Anak Dekat Pada Orangtua Lebih Tahan Hadapi Stres

Artikel, Artikel Anak
[caption id="attachment_3010" align="alignleft" width="250"] Anak Dekat Pada Orangtua Lebih Tahan Hadapi Stres (Foto: dok. nakita.grid.id)[/caption] Anak Dekat Pada Orangtua Lebih Tahan Hadapi Stres - Anak yang cenderung lebih dekat dengan orangtuanya terbukti lebih tahan saat menghadapi stres. Ternyata, kedekatan emosional anak dengan orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologisnya. Data dari Strong at the Broken Places: The Resiliency of Low-Income Parents menyebut sekitar 14 juta keluarga di dunia hidup di bawah garis kemiskinan. Stres karena kemiskinan ini bisa berdampak negatif pada perkembangan psikologis anak dan meningkatkan risiko perilaku agresif, depresi, kecemasan hingga rasa takut dan ketidakmampuan mengekspresikan emosi. Meski begitu, Renee Wilson-Simmons, Direktur National Center for Children in Poverty (NCCP), mengatakan anak dari keluarga miskin yang dekat dengan orangtuanya memiliki kemampuan menghadapi stres yang lebih baik. Hal ini membuat potensi…
Read More
Anak Obesitas Sebaiknya Rutin Berjemur di Pagi Hari

Anak Obesitas Sebaiknya Rutin Berjemur di Pagi Hari

Artikel, Artikel Anak
[caption id="attachment_3005" align="alignleft" width="250"] Anak Obesitas Sebaiknya Rutin Berjemur di Pagi Hari (Foto: dok. hellosehat.com)[/caption] Anak Obesitas Sebaiknya Rutin Berjemur di Pagi Hari - Anak-anak dengan berat badan berlebih (obesitas), sebaiknya rutin mendapatkan paparan sinar matahari pagi. Pasalnya, anak-anak maupun remaja yang kelebihan berat badan, memiliki kolesterol dan asam lemak yang tinggi, umumnya mereka juga menderita kekurangan vitamin D. Kurangnya paparan sinar matahari pagi yang mengandung vitamin D alami dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada anak-anak obesitas, peneliti mengklaim. Studi yang dilakukan Dr Marisa Censani, M.D., spesialis endokrinologi pediatrik di Weill Cornell Medicine di New York menemukan, anak-anak yang kelebihan berat badan serta memiliki kolesterol dan asam lemak yang tinggi, cenderung menderita kekurangan vitamin D. Sedangkan, vitamin D baru diproduksi oleh tubuh saat kulit telanjang terkena sinar matahari. Para peneliti…
Read More
Pentingkah Stimulasi Anak dengan Kegiatan Seni?

Pentingkah Stimulasi Anak dengan Kegiatan Seni?

Artikel, Artikel Anak
[caption id="attachment_2996" align="alignleft" width="250"] Pentingkah Stimulasi Anak dengan Kegiatan Seni (Foto: dok. mamahmuda.com)[/caption] Pentingkah Stimulasi Anak dengan Kegiatan Seni? - Saat anak berada pada periode emas, khususnya usia tiga sampai lima tahun, orangtua memiliki peran penting. Dalam buku “Early Education, three, four and five years old go to school” dijelaskan bahwa perkembangan pada masa-masa itu akan mempengaruhi kecerdasannya di masa depan. Itulah yang menjadi dasar mengapa banyak orangtua begitu menggebu-gebu memberi anak-anaknya pelajaran pada tahun-tahun tersebut. Namun, selain aspek akademis sisi non akademis juga perlu untuk diasah. Seefeldt dan Wasik menegaskan bahwa orangtua tidak boleh lupa menyisipkan seni saat mengedukasi anak. “Semua pelajaran penting, tapi tidak ada program bagi anak-anak yang bisa sukses tanpa menekankan seni,” tulis buku yang diterbitkan pada sembilan tahun silam tersebut. Dampaknya pernah dijelaskan oleh David…
Read More
Cara Tepat Mendukung Anak Jadi Pintar

Cara Tepat Mendukung Anak Jadi Pintar

Artikel, Artikel Anak
[caption id="attachment_2988" align="alignleft" width="250"] Teknik CPR Bisa Bantu Selamatkan Nyawa (Foto: dok. katalogibu.com)[/caption] Cara Tepat Mendukung Anak Jadi Pintar - Tidak jarang orangtua mengarahkan anak supaya pintar dengan cara yang kurang tepat. Misalnya dengan mengundur waktu mengajarkan anak tentang banyak hal. Ketika anak sudah mulai masuk usia 3 – 4 tahun, baru diberikan banyak kegiatan, seperti mengikuti berbagai les dan bergabung dengan beragam klub olahraga. Perlu diketahui bahwa anak punya periode emas di mana otaknya tumbuh dengan pesat. Periode emas ini dimulai sejak dalam kandungan dan mencapai puncaknya di usia dua tahun. Di usia ini, berat otak anak sudah mencapai 80% dari berat otak orang dewasa. Masa ini hanya terjadi satu kali dalam kehidupan anak. Maka di periode ini orangtua harus bisa membuat anak memaksimalkan kepintarannya, yakni dengan memberikan stimulasi…
Read More
Berbahaya Konsumsi Antibiotik Berlebihan

Berbahaya Konsumsi Antibiotik Berlebihan

Artikel, Artikel Anak
[caption id="attachment_2969" align="alignleft" width="250"] Berbahaya Konsumsi Antibiotik Berlebihan (Foto: dok. corporate.kimiafarmaapotek.co.id)[/caption] Berbahaya Konsumsi Antibiotik Berlebihan - Orangtua mana pun pasti khawatir apabila anaknya sedang sakit. Apalagi jika disertai demam yang tidak kunjung turun. Ketika obat penurun demam tidak efektif, tidak sedikit orangtua yang segera ke apotik terdekat untuk memberi antibiotik. Tanpa bertanya dulu pada dokter. Pokoknya asal anak cepat sembuh! Sebenarnya, bila penggunaannya tepat antibiotik bisa membantu menyembuhkan penyakit. Namun, dalam perkembangannya banyak orangtua sering langsung memberikan antibiotik pada anak dengan tujuan cepat sembuh. Padahal, antibiotik belum tentu solusi untuk penyakit yang diderita. Ada banyak risiko yang bisa dialami oleh anak jika sejak masih kecil sudah terlalu sering terpapar antibiotik. Nah, penelitian yang dimuat di jurnal Pediatrics pada 2015 menambah satu lagi risiko akibat konsumsi antibiotik berlebihan. Menurut riset ini,…
Read More
Anak Bertanggungjawab Dengan 5 Aktifitas Keseharian

Anak Bertanggungjawab Dengan 5 Aktifitas Keseharian

Artikel, Artikel Anak
[caption id="attachment_2958" align="alignleft" width="250"] Anak Bertanggungjawab Dengan 5 Aktifitas Keseharian (Foto: dok. fourlook.com)[/caption] Anak Bertanggungjawab Dengan 5 Aktifitas Keseharian - Rasa tanggung jawab pada anak sebaiknya sudah diajarkan sejak dini. Orangtua sudah bisa mulai mengajarkannya sejak anak masih berusia 1-2 tahun, ketika ia sudah mulai bisa mengerti apa yang orangtua katakan. Rasa tanggung jawab memang harus diajarkan secara bertahap tergantung perkembangan usianya. Orangtua bisa mengajarkan anak bertanggungjawab dari hal sederhana yang dilakukan sehari-hari. Untuk usia balita, berikut aktivitas-aktivitas yang mengajarkan anak bertanggungjawab pada dirinya sendiri. Menggantungkan handuk setelah digunakan. Anak usia balita biasanya sudah diajarkan untuk mandi sendiri. Tidak jarang anak menyepelekan handuk yang telah dipakai, dan meninggalkan saja di kamarnya setelah berganti pakaian. Coba mulai ajarkan sejak dini untuk langsung meletakkan handuk di tempatnya untuk dijemur. Bentuk tanggungjawab ini…
Read More