Ini 6 Model Kasih Sayang Bagi Anak

Artikel ini telah direview oleh
Ini 6 Model Kasih Sayang Bagi Anak
Ini 6 Model Kasih Sayang Bagi Anak

Tidak hanya nutrisi dan aktivitas yang cukup, anak-anak juga butuh stimulus kasih sayang demi tumbuh dan kembangnya. Bentuk kasih sayang ini harus diberikan langsung oleh orangtua kepada anak. Berikut ini adalah enam bentuk stimulus kasih sayang, menurut psikolog keluarga Roslina Verauli.

  1. Bermain
    Vera mengatakan bentuk permainan dengan anak harus menyenangkan. Dalam mengajak bermain dengan anak, orangtua tak boleh memaksa atau dengan nada keras. “Berikan contoh main yang menyenangkan,” kata Vera di Jakarta, beberapa waktu lalu. Sementara itu, untuk mengatasi kebiasan anak buruk bermain gadget, maka harus dipastikan lebih dulu penyebabnya. Ada beberapa hal yang bisa menjadi persoalan seperti, orangtua yang kalah menyenangkan dari gadget, tak ada pilihan permainan selain gadget. Atau bahkan, orangtua yang menjadi model bagi anak-anak untuk bermain gadget.
  1. Memuji
    Dalam beraktivitas bersama si kecil, memuji adalah hal yang perlu dilakukan. Terlebih bila anak mampu menyelesaikan tugas atau mendapatkan prestasi. Namun pastikan pujian yang diberikan tak berlebih. “Jangan lebay ya, dikit-dikit muji good pinter, enggak. Namun ketika dia melakukan sesuatu yang hebat, anda bilang, ‘Good boy. Pinter anak mama’,” kata dia. Sebaliknya, bila dalam kondisi tak baik, maka orangtua disarankan untuk tidak mengkritik. Sebab kritikan dari orangtua bisa berdampak buruk bagi otak anak.
  1. Menenangkan
    Vera lebih menyarankan agar orangtua bisa menciptakan suasana tenang saat anak dalam situasi ‘down‘, negatif, atau dalam keadaan takut. Anak seperti orang dewasa, situasi semacam itu pasti pernah dialami. Oleh karena itu, dia menyarankan agar membuat suasana nyaman seperti, “anak mama enggak happy, apa yang bisa mama lakukan untuk kamu?”. Selain itu juga bisa memberikan rasa aman. “misalnya ada hewan buas, dia takut, Oh kamu takut, ada mama di sini, lihat mama”. Ucapan lihat mama itu ada sensor besar. Ada afeksi disentuh, semua menggenapkan menjadi anak cerdas nantinya. Berkorelasi positif dengan kecerdasan dan kemampuan sosial membaca situasi di kemudian hari, kata dia.
  1. Memeluk
    Bentuk pelukan ini dianggap baik, untuk turut serta memberikan rasa aman. Oleh karena itu, harus dilakukan oleh orangtua kepada anak.
  1. Sentuhan
    Seperti pelukan, sentuhan, dan usapan juga sama baik. “Ternyata di kulit kita banyak sensor. Makanya saat anak-anak, kita butuh usapan, dielus-elus, nanti akan berkorelasi pada perkembangan otak,” ungkap Roslina.
  1. Ekspresi cinta
    Stimulus terakhir merupakan ungkapan cinta secara verbal. Bentuk ungkapan tersebut bisa berupa ‘I love yo’, ‘Mama sayang kamu’. Vera mengakui anak-anak di bawah usia dua tahun memang belum lancar berbicara, tapi otak mereka sudah melakukan pengkodean. “Makanya ungkapkan cinta sesering mungkin. Ketika anak merasa dicintai, pengasuh positif, maka dia berikan positif juga,” kata dia. (RN)
Baca juga:  Agar Anak Mau Bergaul Saat Kumpul Keluarga, Begini Caranya
× Hubungi kami!