Kebiasaan orang tua dalam berperilaku akan berdampak besar pada tumbuh kembang anak. Maka dari itu, orang tua dituntut untuk menjadi contoh atau panutan yang baik dalam tingkah laku, perilaku sosial dan sebagainya. Pasalnya, anak akan mengamati setiap perilaku yang Anda perlihatkan dan dengan mudah menirunya.
Namun, tanpa disadari ada beberapa perilaku buruk dalam kehidupan sehari-hari yang akan berdampak bagi kondisi psikologis maupun mental si kecil. Bahkan dilansir dari Brightside tindakan buruk yang dilakukan orang tua dapat merusak hidup dan masa depan si buah hati.
6 Kebiasaan Orang Tua yang Buruk Untuk Anak
Berikut ini Kanopi Insan akan membahas apa saja sih kebiasaan buruk para orang tua yang seringkali ditiru sang anak, jadi simak baik-baik ya.
-
Berbicara kasar
Salah satu kebiasaan buruk orang tua yang mudah ditiru oleh anak adalah kemampuan mengendalikan emosi yang buruk. Orang tua yang kerap bersifat agresif di depan anaknya bahkan sampai mengeluarkan kata-kata kasar yang tak pantas diucapkan akan berdampak negatif pada psikologis anak.
Jika sejak dini anak terbiasa mendengar kata makian maupun melihat perlakuan yang kasar, ia akan secara otomatis meniru dan menganggap kata-kata dan perilaku seperti itu adalah hal yang normal dan wajar.
-
Sering mengeluh
Saat kenyataan tak sesuai harapan, tanpa disadari kita sebagai manusia seringkali mengeluh. Namun, perlu diwaspadai kebiasaan ini akan membuat anak tidak memiliki rasa syukur dan cenderung tak pernah merasa puas akan hasil atau pencapaiannya.
-
Mengancam anak
Anda masih sering menggunakan ancaman agar anak menuruti perintah dan aturan yang ada? Jika benar demikian, alangkah baiknya Anda hentikan kebiasaan mulai sekarang. Kebiasaan orang tua dalam mengancam anak akan membuat anak merasa takut dan tak percaya diri.
Dengan begitu, kelak ketika anak beranjak dewasa ia akan tumbuh sebagai pribadi yang penuh keraguan, takut mengambil keputusan dan ada kemungkinan mengulang tindakan mengancam pada orang lain.
-
Suka membandingkan anak
Perlu Anda ketahui bahwa setiap anak memiliki bakat dan kemampuan mereka sendiri. Maka dari itu, Anda tidak perlu marah atau kecewa jika kemampuannya tak sama dengan teman sebaya maupun saudaranya.
Kebiasaan membandingkan anak dengan orang lain justru akan menghilangkan rasa bangga terhadap dirinya terlebih jika hal ini dilakukan di depan umum tentunya akan membuat anak malu dan tersakiti.
-
Sulit diajak komunikasi
Sebagai orang tua wajib hukumnya untuk menjadi pendengar yang baik bagi anak, tapi nyatanya banyak orang tua yang mengabaikan hal tersebut. Orang tua yang susah diajak berdiskusi akan membuat anak merasa tidak dihargai.
Perasaan tidak dihargai ini akan membuatnya lebih memilih menahan apa yang sedang dirasakannya ketimbang menceritakannya. Tak jarang pula, anak akan bertindak buruk karena merasa lelah dan berat menanggung semuanya sendirian.
Maka dari itu, orang tua harus menjadi pendengar yang baik ya! Letakkan ponsel dan simak baik-baik apa yang dikatakan oleh anak dan berusaha memahaminya. Ayah dan Bunda juga bisa memberikan validasi atas apa yang ia rasakan.
Nah itulah beberapa kebiasaan buruk orang tua yang mungkin sekali ditiru oleh anak. Orang tua memang menjadi figur utama bagi anak maka tak jarang jika anak adalah salinan dari orang tuanya. Kebiasaan orang tua dalam bersosialisasi dan berperilaku akan tercermin pada perilaku anaknya kelak, maka dari itu Ayah dan Bunda harus hati-hati dalam bersikap ya!
Selain memperhatikan tingkah laku sehari-hari, Ayah dan Bunda juga harus meluangkan waktu yang cukup untuk keluarga terutama anak. Karena tak jarang anak yang kedua orang tuanya bekerja merasa kesepian dan memiliki tumbuh kembang yang tidak optimal. Jika Ayah dan Bunda sibuk bekerja, alangkah baiknya untuk menyewa babysitter profesional seperti di Kanopi Insan Sejahtera untuk membantu menjaga dan mengawasi si kecil. Jadi Ayah dan Bunda bisa tenang meninggalkan anak di rumah.