Bahaya Mengintai Bila Anak Suka Minuman Manis

Artikel ini telah direview oleh
Bahaya Mengintai Bila Anak Suka Minuman Manis
Bahaya Mengintai Bila Anak Suka Minuman Manis (Foto: dok. kabarsehatonline.com)

Bahaya Mengintai Bila Anak Suka Minuman Manis – Apakah anak Anda termasuk suka minum yang manis-manis, mulai dari teh, jus, hingga minuman bersoda? Nah, sebaiknya orangtua baca hasil penelitian berikut ini.

Survei yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat menemukan, hampir dua pertiga anak berusia 2 hingga 19 tahun minum setidaknya satu gelas minuman yang mengandung gula setiap hari. Survei ini juga menemukan bahwa asupan minuman manis ini sudah sebesar 7% dari asupan kalori total harian anak.

Ada bahayanya bila anak suka minuman manis. Menurut peneliti dari CDC, Asher Rosinger, konsumsi minuman manis bisa membuat anak lebih rentan mengalami pertambahan berat badan berlebihan, diabetes tipe 2, juga level kolesterol yang tinggi. “Semuanya ini bisa berakibat buruk terhadap kesehatan anak hingga besar nanti,” kata Rosinger. Belum lagi, anak-anak juga jadi lebih berisiko terhadap penyakit jantung dan gangguan gigi berlubang.

Bila dilihat berdasarkan jenis kelaminnya, anak laki-laki cenderung lebih sering mengonsumsi minuman manis dibandingkan anak perempuan. Anak laki-laki rata-rata mengonsumsi minuman manis sebesar 164 kalori, sementara anak perempuan sekitar 121 kalori.

Baca juga:  Menakar Kecerdasan Kinestetik Anak

Saat anak masih berusia di bawah lima tahun, konsumsi minuman manis menyerap sekitar 4% dari total asupan kalori harian anak. Namun, dari tahun ke tahun jumlahnya akan meningkat, sehingga begitu memasuki masa remaja, sekitar 10% asupan kalori anak berasal dari minuman manis.

“Tambahan gula dalam minuman sebenarnya tidak ada manfaat nutrisinya,” kata ahli nutrisi Lona Sandon dari University of Texas Southwestern Medical Center. Untuk itu, ia menganjurkan para Ibu untuk mengganti minuman manis itu dengan yang lebih punya nilai gizi, misalnya susu.

Kabar gembiranya, laporan yang dikeluarkan oleh CDC pada Januari 2017 ini menyebutkan bahwa orang Asia termasuk yang lebih sedikit mengonsumsi minuman manis dibandingkan kelompok ras lainnya. (RN)

× Hubungi kami!