Nyeri Perut Bagian Kanan? Bisa Jadi Kena Penyakit Batu Empedu

Artikel ini telah direview oleh
Nyeri Perut Bagian Kanan? Bisa Jadi Kena Penyakit Batu Empedu
Foto: rsannisa.com

Penyakit Batu Empedu

Ternyata, kebiasaan mengonsumsi santan, mentega murni, dan makanan manis dapat mengganggu kesehatan. Makanan-makanan tersebut menyokong lonjakan kasus obesitas, diabetes, dan stroke. Selain itu juga bisa mengakibatkan infeksi pada empedu. Empedu sendiri memiliki beberapa kandungan, salah satunya kolesterol dan terkadang bilirubin yang kelebihannya akan berubah menjadi lumpur yang mengendap di dasar kantong empedu. Jika kantong empedu tidak dikosongkan secara rutin atau menyeluruh, lumpur akan tetap ada dan terkonsentrasi hingga menggumpal serta mengkristal menjadi batu empedu atau disebut juga dengan istilah Cholelithiasis.

“Meskipun tidak ada penyebab pasti, batu empedu sering kali muncul akibat kelebihan kolesterol dalam darah, yang disebabkan oleh pola makan atau faktor genetik,” kata dr. Abraham Mathew George, Konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi di Rumah Sakit Spesialis KPJ Johor Malaysia.

Dia mengatakan, “Anda mungkin memiliki terlalu banyak kolesterol dalam darah, baik karena pola makan yang buruk ataupun gangguan metabolisme. Hal ini bisa menyebabkan kolesterol menumpuk di empedu Anda”.

Dalam banyak kasus, batu empedu tidak menunjukkan tanda atau gejala. Jika batu empedu menyebabkan penyumbatan pada saluran, tanda dan gejala yang ditimbulkannya mungkin menetap. “Hati-hati terhadap nyeri hebat yang tiba-tiba di perut kanan atas atau punggung, menjalar ke bahu, disertai mual dan muntah. Ini bisa menjadi sinyal bahwa batu empedu yang ‘diam’ telah berubah menjadi masalah. Rasa sakit akibat pembentukan batu empedu bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam,” terangnya.

Berikut sejumlah penyebab yang juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami batu empedu:

  • Berusia di atas 40 tahun.
  • Berjenis kelamin perempuan.
  • Terdapat riwayat keluarga yang menderita batu empedu.
  • Wanita yang sedang menjalani terapi dengan mengonsumsi obat-obatan yang mengandung hormon estrogen.
  • Pola makan tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dan rendah serat secara berlebihan.
  • Penyakit liver.
  • Memiliki riwayat kelainan darah, seperti anemia sel sabit atau leukemia.
  • Menderita gangguan sistem pencernaan, seperti irritable bowel syndrome dan Crohn’s disease.

Dia melanjutkan, batu empedu yang menyumbat saluran empedu dapat menyebabkan infeksi saluran empedu, pankreas, atau hati yang parah atau mengancam jiwa. “Gejala yang Anda alami mungkin ringan hingga parah, namun akan semakin parah jika semakin lama tidak diobati. Komplikasi juga menjadi lebih serius seiring berjalannya waktu, terutama bila terjadi penyumbatan pada saluran empedu. Batu empedu yang rumit atau parah bisa mengancam jiwa,” kata dr Abraham.

Baca juga:  Bijaklah Mengonsumsi Gula!

Ini beberapa gejala penderita batu empedu yang muncul:

  1. Nyeri pada perut kanan atas

Salah satu gejala awal batu empedu adalah nyeri pada perut bagian kanan atas yang dapat menjalar hingga ke punggung dan bahu. Kondisi ini biasanya muncul secara tiba-tiba, namun tak jarang pula rasa nyeri tersebut dipicu oleh konsumsi makanan penyebab batu empedu, seperti makanan tinggi lemak. Pasalnya, makanan berlemak diketahui dapat memicu terbentuknya kristal atau batu kolesterol di kantung empedu akibat kolesterol berlebih yang tidak dapat dilarutkan semuanya oleh cairan empedu. Gejala batu empedu ini dapat berlangsung selama 1–5 jam. Bahkan, pada beberapa kasus, rasa nyeri tersebut tidak kunjung mereda selama beberapa hari meski telah buang air besar ataupun buang angin.

  1. Demam

Batu empedu merupakan kondisi yang dapat menyumbat aliran cairan empedu sehingga berisiko menyebabkan terjadinya infeksi pada kantung empedu. Infeksi inilah yang dapat menimbulkan gejala berupa demam.

  1. Mual dan muntah

Batu empedu yang telah berlangsung lama juga dapat menimbulkan gangguan sistem pencernaan, seperti mual dan muntah. Gejala ini juga bisa terjadi sebagai respons tubuh terhadap rasa nyeri hebat pada perut akibat batu empedu. Selain itu, pada kasus yang lebih parah, gejala batu empedu juga dapat ditandai dengan diare kronis. Gejala ini dapat terjadi karena batu empedu telah memengaruhi sistem pencernaan lainnya, seperti usus halus dan pankreas.

  1. Penyakit kuning

Salah satu gejala batu empedu yang perlu diwaspadai adalah penyakit kuning (jaundice, ikterus). Perlu diketahui bahwa batu empedu yang mengendap di saluran empedu dapat menghalangi dan menghambat aliran cairan empedu (kolestasis). Akibatnya, cairan empedu yang mengandung bilirubin tersebut akan bocor ke dalam darah sehingga menyebabkan warna kulit dan mata menguning.

  1. Perubahan warna urine

Selain mengendap dan menyebabkan kulit menguning, kelebihan bilirubin di dalam darah akibat batu empedu ini juga akan dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal melalui urine. Karena kandungan bilirubin yang tinggi inilah, urine cenderung berwarna lebih gelap, seperti kecokelatan atau merah tua.

  1. Tinja berwarna pucat
Baca juga:  Disarankan Pria Usia 40-up Kurangi Konsumsi Daging Merah

Gejala batu empedu berikutnya adalah perubahan warna tinja menjadi lebih pucat dan menyerupai tanah liat. Pasalnya, batu empedu dapat menghambat aliran cairan empedu yang berfungsi untuk memberikan warna pada tinja.

  1. Penurunan nafsu makan

Batu empedu juga kerap membuat penderitanya kehilangan nafsu makan akibat gangguan pada sistem pencernaan.

  1. Kulit terasa gatal

Salah satu gejala yang kerap dialami oleh penderita batu empedu adalah kulit terasa gatal. Gejala gatal ini bisa terjadi karena penumpukan garam empedu di dalam darah akibat tersumbatnya saluran empedu menuju usus.

Namun, ada beberapa pilihan perawatan untuk pasien batu empedu. Misalnya melalui Prosedur Kolangioskopi Spyglass. Kolangioskopi adalah prosedur menggunakan tabung fleksibel, yang disebut endoskopi, yang memungkinkan dokter memvisualisasikan bagian dalam saluran empedu. Ini menawarkan cara invasif minimal untuk mengatasi masalah saluran empedu, termasuk pengangkatan batu, langsung dari dalam. “Meskipun prosedur penghilangan batu tertentu (lithotripsy) dapat dilakukan dengan Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP) standar, efektivitasnya mungkin tidak selalu pasti dan tingkat keberhasilannya bervariasi sehingga tidak menjamin hasil,” jelasnya.

Ditambahkannya, menggunakan lithotripsy laser Spyglass dan Holmium, fragmentasi batu-batu besar ini mudah dan efisien. Prosedur ini hampir selalu dapat diselesaikan dalam satu sesi dan jarang diperlukan beberapa sesi. Fragmentasi dan pemindahan batu dijamin dan kegagalan jarang terjadi,” lanjut dr. Abraham.

Kolangioskopi SpyGlass adalah prosedur endoskopi baru dan canggih yang dapat melakukan banyak keajaiban dalam mengobati batu empedu seperti memecah dan menghilangkan batu empedu besar dengan aman, memungkinkan ahli gastroenterologi mendiagnosis dan berhasil mengobati penyakit saluran empedu dengan tingkat keberhasilan 83%-93%. Kolangioskopi SpyGlass adalah prosedur invasif minimal, oleh karena itu Anda akan pulih dengan cukup cepat.

“Tenang saja, setelah kolangioskopi SpyGlass, meskipun pemulihannya cepat, hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin selama 24 jam pertama, dan perkirakan dapat melanjutkan aktivitas normal dalam beberapa hari,” kata dr. Abraham. (RN)

× Hubungi kami!